Itu telah menjadi rahasia umum selama beberapa waktu dan akhirnya terkonfirmasi. GoPro menutup divisi drone-nya dan memberhentikan lebih dari 250 karyawan perusahaan. Alasan utama yang dikemukakan oleh perusahaan adalah karena a pasar yang sangat kompetitif. Selain itu, standar regulasi di Amerika Serikat dan Eropa tidak bersahabat dan akan menyusutkan pasar perusahaan selama bertahun-tahun yang akan datang.
Sejarah perusahaan di pasar ini tidak memiliki banyak kegembiraan. Upaya mereka untuk melawan DJI, pemimpin pasar ternyata tidak seperti yang mereka kira. Untuk alasan ini, perusahaan terpaksa membuat keputusan ini, sejak pasar telah digambarkan oleh perusahaan itu sendiri sebagai tidak berkelanjutan.
De esta Manera, Karma telah menjadi drone pertama dan satu-satunya yang diluncurkan GoPro di pasar dalam sejarahnya. Perusahaan sendiri sudah memastikan akan terus menjual produk tersebut hingga stok habis. Selain itu juga mereka akan terus menawarkan dukungan kepada pengguna yang membelinya. Jadi dalam pengertian ini GoPro melakukan hal-hal dengan cara yang benar.
Pemecatan lebih dari 250 karyawan tidak diragukan lagi adalah aspek paling negatif dari berita ini. Selain itu, pemberhentian tersebut merupakan pemberhentian signifikan keempat perseroan sejak 2016. Maka dengan pemberhentian terakhir ini tersebut Jumlah karyawan GoPro akan turun di bawah 1.000 secara global.
Faktanya, banyak yang mempertanyakan masa depan perusahaan. Jadi sepertinya 2018 akan menjadi tahun yang krusial untuk itu. CEO sendiri berkomentar bahwa ini akan menjadi tahun solusi. Oleh karena itu, mengikuti itu akan menyajikan rencana baru yang dapat digunakan untuk membalikkan situasi ini.
2018 berjanji akan menjadi tahun pencapaian bagi GoPro. Perusahaan berkewajiban membalikkan keadaan jika tidak ingin menghilang. Jadi kami harus memperhatikan rencana yang mereka hadirkan dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Jadilah yang pertama mengomentari