Enam pemilik Tesla Model S dan Model X mengajukan gugatan class action terhadap perusahaan. Pada saat yang sama, Autopilot diduga tidak dapat digunakan dan berbahaya. Karenanya, mereka mengklaim bahwa perusahaan Elon Musk telah melakukan penipuan dengan menyembunyikan informasi tersebut, sehingga melanggar berbagai undang-undang perlindungan pengguna. Meski pada akhirnya gugatan tidak akan dilanjutkan.
Karena sudah diumumkan itu Tesla telah mencapai kesepakatan dengan enam orang ini tentang hal itu. Sehingga tidak akan ada proses peradilan selanjutnya. Meskipun permintaan ini telah mengatasi masalah yang ada dengan Autopilot mobil mereka.
Penggugat selanjutnya berkomentar mereka terpaksa membayar tambahan $ 5.000 untuk memiliki Autopilot di mobil mereka. Karena menurut Tesla itu adalah fitur keamanan tambahan. Meskipun tidak beroperasi dan tidak bekerja secara teratur. Jadi itu adalah sistem yang tidak aman. Padahal, kecelakaan maut dengan mobil merek tersebut adalah dengan mengaktifkan Autopilot.
Itu pada malam Kamis 24 Mei ketika kesepakatan antara kedua belah pihak telah diumumkan. Mereka telah melakukannya di pengadilan federal di San José, California. Meski saat ini hakim belum menyetujui kesepakatan tersebut. Tapi itu harus terjadi minggu depan.
Dalam pernyataan yang mereka keluarkan, Tesla mengaku ingin melakukan hal yang benar. Oleh karena itu, mereka mengumumkannya memberi kompensasi kepada orang yang membeli Autopilot 2.0 dan bahwa mereka harus menunggu lebih lama dari yang seharusnya untuk mengetahui karakteristik mengemudi mereka.
Tesla berkomentar bahwa solusi ini akan tersedia untuk pelanggan di seluruh dunia. Semua yang antara tahun 2016 dan 2017 membayar tambahan $ 5.000 untuk memperbarui Autopilot. Konsumen ini akan menerima kompensasi yang berkisar dari $ 20 hingga $ 280, tergantung pada situasinya. Mereka juga akan membayar biaya hukum kepada orang-orang yang telah memulai proses melawan mereka.